3.19.2010

di tengah kekosongan



Maret, hari ke 19. Waktu berjalan bergitu lambat sekaligus cepat buat saya. Lambat, ketika sadar hari hari saya sepi. Sepi tanpa siapapun. Kosong! Ah, menyebalkan sekali rasanya jika demikian. Padahal di sekitar saya riuh ramai, tapi mereka sibuk dengan kehidupan mereka sendiri sendiri. Dan saya pun tenggelam dalam kehidupan saya yang sendiri.
Cepat, ketika saya menyadari ternyata sudah hampir dua bulan, saya jarang sekali kontak dengan orang-orang yang sering mengisi kehidupan saya setiap harinya *kecuali keluarga gw tentunya*.Oia, ralat, kontak langsung maksudnya. Teman-teman . Ah, yak! Saya merasa jauh dari peradaban mereka. Ada dunia maya, ada HP yang terus bisa menghubungkan saya dengan mereka. Tapi tidak tiap hari begini toh.. Hehe, saya merindukan interaksi sosaial secara langsung. SAYA RINDU MEREKA TEPATNYA. Hhhh.. menghela nafas yang begitu panjang.
Ga boleh saya pungkiri, mereka adalah salah satu penyambung nyawa buat saya. Teman, atau lebih enak kalau saya sebut sahabat sahabat saya. Penyambung nyawa, iya, mereka adalas nafas buat saya. Api semangat ketika saya terjatuh seperti ini.
Saya jadi ingat hari hari terakhir sebelum akhirnya saya sakit dan di rawat di rumah. Hari –hari itu saya masi dipusingkan dengan skripsi *karya yang abal-abal itu dan harus saya selesaikan secepatnya. Tapi bersama sahabat saya, kami membuatnya lebih santai dan tidak perlu mengambil pusing dengan semua ini. Jalan-jalan, makan-makan..!ya, seolah tak ada beban hidup lain yang menganga di luar sana.
Ngomong ngomong soal sahabat, ingatan saya juga tertuju di jaman SMP dulu. Saya punya gank lho! Haha, namanya juga bocah. Kalau ga cocok dipanggil gank, sebutlah perkumpulan..hmm,,,tidak-tidak..*terdengar kaya ibu ibu arisan*. Yah, cocoknya mungkin teman bermain. Isinya, ya itu ituuu aja. Kami punya nama dan buku harian bersama ala film AADC (Ada Apa Dengan Cinta). Kala itu film ini adalah film yang sangat populer dan begitu menghipnotis buat kami.
Layaknya gank-gank lain, kami punya nama. Ga keren banget si kalo di pikir-pikir. Dan sampai sekarang namanya pun tetep ga keren *hehe,sorry dear*. DUCKERS. Haha, kami sering diejek, apalagi sama Roy Cs,*si gerombolan anak laki-laki yang bangga juga bilang mereka dekil*:p. Nama bebek kok bangga. Iya juga si,, dan ah,..apalah sebuah nama.
Buku harian itu, saya ingat. Belinya di Matahari Singosaren Solo ketika kami jalan-jalan bersama “pacar-pacar” kami. Haha, iya, pacar. Umur segitu kami punya pacar. Meskipun pada akhirnya, kami tau bahwa sebagian dari kami pacar-pacar ini adalah “pacar-pacar monyet” dan jadi teman-teman baik kami hingga sekarang.
Namanya juga bocah. Imajinasi kami luas, sebagian tertuang di buku harian itu. Saya suka malu kalau buka halaman demi halaman buku itu. Ikhhhhhhhh... Sooooo ABG! Haha, sekarang si Cuma bisa ketawa kalau baca. Isinya rata-rata curhat, puisi-puisi ga jelas, dan beberapa foto masa masa itu.. *ah,,yang ini yang bikin saya rindu!*
Selepas SMP, kami memilih jalan masing-masing. Menjalani di 4 kota yang berbeda sekaligus. Komunikasi pun masih berjalan walapun sudah tidak sering. Yah, kami sibuk dengan kehidupan masing masing. Sesekali kami bereuni ria. Di SMP kita dulu, hang out ke manapun. Yah, sekedar melepas kangen.
Ok, back to reality now.
I’m standing here..
still alone..
and i miss u all dear..
*cups

1 komentar:

fatma mengatakan...

jd sedih,..
ku kangen kalian,..
luv u girls,..
muach..muach,..muach,..